Jangan abaikan tampilan makanan si kecil ya. Percaya atau tidak, ternyata penampilan dan cara penyajian makanan sangat memengaruhi selera makan si kecil. Bukan berarti Ibu harus menggunakan hiasan atau piring yang mahal, penampilan makanan si kecil bisa terlihat lebih menarik dari bahan makanan yang beraneka warna. Apalagi, warna yang berbeda pada setiap makanan ternyata memiliki kandungan nutrisi yang berbeda-beda. Semakin bervariasi warna di dalam piring makan, maka semakin bervariasi pula nutrisi yang ia dapatkan.

 

Berikut ini adalah panduan nutrisi yang terkandung dalam aneka warna bahan makanan:

Merah. Makanan yang bewarna merah mengandung likopen, zat yang dapat mencegah sel dari kerusakan. Likopen juga dapat menurunkan risiko penyakit kanker dan jantung. Makanan yang memiliki warna merah antara lain tomat, jambu biji, semangka, anggur merah, bayam merah, bit, dan kol merah. Likopen juga terdapat pada daging yang bewarna merah kekuningan seperti kerang-kerangan, lobster, dan ikan salmon.

Jingga. Makanan bewarna jingga merupakan sumber beta-karoten yang baik. Beta-karoten dalam tubuh dapat diubah menjadi vitamin A yang baik untuk fungsi penglihatan, meningkatkan daya tahan tubuh, mencegah kanker, dan menjaga kesehatan jantung. Makanan bewarna jingga antara lain wortel, ubi jalar, mangga, labu kuning, pepaya, jeruk.

Kuning. Warna kuning pada belimbing, pisang, mangga, nanas, melon kuning, pepaya kuning, semangka kuning, timun suri, jagung, dan ubi kuning disebabkan oleh pigmen, yaitu beta-cryptoxanthin, lutein, dan, zeaxanthin. Beta-cryptoxanthin memiliki aktivitas seperti vitamin A sehingga baik untuk kesehatan mata. Lutein, dan, zeaxanthin meskipun tidak memiliki aktivitas seperti vitamin A, namun juga dapat melindungi mata dari kerusakan terutama pada bayi dan anak-anak selain dapat mencegah kanker. Warna kuning juga mengindikasikan adanya kalium yang membantu menjaga tekanan darah dan mencegah stroke.

Hijau. Semakin gelap warna hijau berarti semakin banyak mengandung klorofil. Klorofil berperan penting dalam penyediaan oksigen untuk seluruh sel dan jaringan tubuh. Selain itu, klorofil kaya akan zat antiperadangan, antibakteri, antiparasit, dan memiliki aktivitas sebagai antioksidan. Klorofil dapat merangsang produksi sel darah putih yang melawan mikroorganisme penyebab penyakit dan memperkuat sistem kekebalan tubuh. Bahan pangan bewarna hijau antara lain bayam, brokoli, daun katuk, daun singkong, kacang polong, kacang kapri, kacang hijau, kacang panjang, buncis, oyong, paprika hijau, sawi, alpukat, apel hijau, anggur hijau, kiwi, dan melon.

Ungu. Kandungan antosianin pada bahan pangan bewarna ungu cukup tinggi. Antosianin dapat melindungi sel dari sinar ultraviolet. Antosianin diketahui juga dapat mencegah penyakit yang berbahaya seperti kanker, diabetes mellitus, dan serangan jantung. Antosianin terdapat beberapa bahan pangan antara lain terong ungu, ubi ungu, blackberry, plum dan anggur.

Putih. Bahan pangan bewarna putih sangat mudah ditemukan seperti duku, sirsak, jamur, lobak, kembang kol, tauge, sawi putih, bawang putih, bawang bombay, kelengkeng, dan leci. Meskipun antioksidannya tidak terlalu tinggi, kandungan seratnya cukup tinggi sehingga dapat membuat si kecil mudah buang air besar. Bahan pangan bewarna putih juga memiliki kemampuan meningkatkan daya tahan tubuh karena mengandung vitamin C.

Yuk pastikan piring si kecil berisi hidangan dengan aneka warna alami! Selain tampilannya menjadi menarik tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan nutrisi si kecil.